Updaterakyat, Palembang – Di balik hiruk-pikuk rutinitas kota Palembang, sebuah gerakan tenang namun berdampak besar tengah berjalan. “Palembang Peduli,” sebuah program strategis di bawah arahan Walikota Ratu Dewa Primasalam (RDPS), mengusung misi mulia: menjadikan Palembang sebagai kota bebas konflik melalui bantuan hukum gratis.
Hari itu, Aula Kelurahan Pipareja, Kecamatan Kemuning, menjadi saksi antusiasme warga yang ingin memahami dan mengakses layanan hukum tanpa beban biaya.
Kunci keberhasilan program ini ada pada kolaborasi apik antara Pemerintah Kota dan organisasi advokat Ferrari, yang dipimpin oleh para pengacara muda seperti A. Rilo Budiman, SH, MH, dan Axel, SH, MH.
“Kami percaya bahwa hukum harus dapat diakses oleh semua kalangan, tanpa diskriminasi,” ujar Rilo dengan penuh keyakinan. Edukasi hukum menjadi pilar utama, agar masyarakat tak hanya tahu haknya, tapi juga mampu menghindari konflik.
Dalam kesempatan yang sama, Axel mengajak warga Kemuning untuk memanfaatkan layanan Posbakum secara maksimal.
“Kepada warga Kemuning, jangan sungkan datang ke Ruang Pojok Hukum di kecamatan jika ada persoalan hukum. Kami berharap sosialisasi ini menjadi titik awal perkembangan program yang juga fokus pada edukasi hukum yang berkelanjutan,” ungkap Axel penuh optimisme.
Dengan metode penyelesaian non-litigasi, program ini menegaskan filosofi preventif: mencegah lebih baik daripada mengobati. Sebuah langkah yang diharapkan mampu mengukir wajah baru Palembang — harmonis, damai, dan berkeadilan. (*red/adi)
