Updaterakyat, Palembang – Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Syariah (STEBIS) IGM Palembang berpartisipasi dalam kegiatan Pelatihan Pengembangan Sistem Tracer Study yang diselenggarakan oleh Kopertais Wilayah VII Sumbagsel pada 18–19 Juni 2025.
Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid, yakni daring melalui Zoom dan luring di Ruang Rapat Lantai 3 Gedung Rektorat UIN Raden Fatah Kampus Sudirman, Palembang.
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber yang seluruhnya memberikan materi secara online melalui Zoom. Salah satu narasumber adalah Dr. Helen Sabera Adib, M.Pd.I., selaku Kepala Career Development Center (CDC) UIN Raden Fatah Palembang, yang menyampaikan materi terkait strategi dan implementasi tracer study untuk meningkatkan mutu lulusan dan daya saing perguruan tinggi.
Dari STEBIS IGM, dua dosen turut ambil bagian sebagai peserta aktif, yaitu Ahmad Widad Muntazhor, S.H., M.H. dari Program Studi Hukum Ekonomi Syariah dan Doly Nofiansyah, S.E., M.Si. dari Program Studi Manajemen Bisnis Syariah.
Mereka mengikuti seluruh sesi pelatihan yang berfokus pada penguatan sistem tracer study berbasis digital sebagai sarana utama untuk pengelolaan data alumni yang lebih efektif, terstruktur, dan akuntabel.
Ahmad Widad menyampaikan bahwa kegiatan ini memberikan banyak masukan strategis, khususnya dalam mengintegrasikan tracer study ke dalam perencanaan akademik di program studi.
“Tracer study bukan hanya soal pelaporan, tapi juga bisa menjadi dasar pengembangan kurikulum dan evaluasi mutu lulusan,” ujarnya.

“Sebagai dosen di Program Studi Hukum Ekonomi Syariah, saya melihat bahwa tracer study sangat penting dalam memetakan kontribusi lulusan, terutama di bidang hukum dan ekonomi syariah yang terus berkembang. Data alumni yang terstruktur dan akurat bisa menjadi dasar evaluasi mutu lulusan sekaligus refleksi sejauh mana program studi berperan menjawab kebutuhan masyarakat dan dunia kerja,” tuturnya.
“Melalui tracer study, kita tidak hanya melacak jejak lulusan, tetapi juga mendapatkan gambaran nyata tentang profil mereka di lapangan. Informasi ini sangat membantu dalam menyesuaikan kurikulum agar tetap relevan dan adaptif terhadap perkembangan industri dan kebutuhan zaman,” jelas Ahmad Widad.
“Keterlibatan STEBIS IGM dalam pelatihan ini mencerminkan komitmen institusi terhadap tata kelola pendidikan yang berbasis data. Selain itu, kegiatan ini menjadi ajang strategis untuk berbagi pengalaman antar-PTKIS dan menyusun langkah-langkah implementatif yang bisa langsung diterapkan di kampus masing-masing,” pungkasnya.
Dengan mengikuti kegiatan ini, STEBIS IGM tidak hanya menunjukkan peran aktif dalam pengembangan sistem tracer study, tetapi juga memastikan bahwa kualitas pendidikan yang diberikan senantiasa terjaga dan terus berkembang sesuai dengan kebutuhan zaman. (*red/dede)