Updaterakyat, Palembang — Dalam upaya menumbuhkan budaya literasi dan meningkatkan keterampilan akademik siswa, SMKN Sumsel Palembang sukses menggelar Workshop Penulisan Karya Ilmiah pada Kamis, 17 April 2025.
Acara berlangsung dari pukul 08.30 hingga 12.00 WIB dan diikuti oleh siswa-siswa terpilih dari berbagai jurusan di sekolah.
Workshop ini menghadirkan Havis Aravik, M.S.I., MM., dosen dari STEBIS Indo Global Mandiri, sebagai narasumber utama.
Havis dikenal aktif dalam bidang kepenulisan dan pendidikan, serta telah melatih ribuan siswa dan mahasiswa dalam menulis karya ilmiah.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala SMKN Sumsel Palembang, Drs. H. Zulkarnain, M.T., yang dalam sambutannya menyampaikan harapan besar terhadap lahirnya karya-karya ilmiah dari para siswa.
“Workshop ini kami selenggarakan sebagai batu loncatan agar para siswa mampu menghasilkan tulisan ilmiah yang layak dipublikasikan dan bisa diikutsertakan dalam berbagai kompetisi,” ujarnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Pembina OSIS, serta Guru Bimbingan Konseling (BK), yang memberikan dukungan penuh terhadap jalannya acara.
Workshop terbagi menjadi dua sesi utama. Pada sesi pertama, Havis Aravik memberikan motivasi kepada peserta mengenai pentingnya menulis dalam membangun peradaban.
Ia menekankan bahwa menulis bukan sekadar merangkai kata, tetapi juga sebagai cara menyuarakan pemikiran dan jiwa. Kutipan dari tokoh-tokoh besar seperti Pramoedya Ananta Toer dan Imam Al-Ghazali turut memperkuat pesan yang disampaikan.
“Menulis memang tidak mudah, tetapi dengan konsistensi dan keberanian untuk mencoba, setiap orang bisa menjadi penulis hebat. Ala bisa karena biasa,” ujar Havis, memotivasi peserta untuk terus mengasah kemampuan mereka.
Sesi kedua difokuskan pada teknik penulisan karya tulis ilmiah (KTI). Para siswa dikenalkan pada struktur KTI yang baik, pentingnya objektivitas, dan bagaimana menyusun tulisan yang sistematis serta berbasis data.
Selain itu, peserta juga mendapatkan pelatihan praktis mengenai penggunaan alat bantu penulisan ilmiah seperti Google Scholar, ResearchGate, hingga perangkat lunak referensi seperti Zotero dan EndNote. Tak ketinggalan, aplikasi pendeteksi plagiarisme seperti Turnitin dan Duplichecker juga diperkenalkan.
Menariknya, Havis turut merekomendasikan penggunaan ChatGPT sebagai alat bantu kreatif saat mengalami kebuntuan ide dalam menulis.
Hal ini menjadi sorotan tersendiri karena menunjukkan sinergi antara teknologi dan kreativitas dalam dunia pendidikan.
Antusiasme peserta terlihat sangat tinggi sepanjang kegiatan. Banyak di antara mereka yang aktif bertanya dan berdiskusi mengenai tantangan dalam menulis.
Dengan adanya workshop ini, SMKN Sumsel Palembang berharap dapat melahirkan generasi muda yang tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga mampu berpikir kritis dan mengekspresikan gagasannya melalui tulisan ilmiah. (*Red/UR)