banner 728x250

Gubernur Herman Deru Dorong Gebrakan Desa Wisata Demi Majukan Pariwisata Sumatera Selatan

banner 120x600
banner 468x60

Updaterkayat, Palembang – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Dr. H. Herman Deru, menegaskan bahwa desa wisata adalah ujung tombak kemajuan pariwisata daerah.

Hal ini disampaikannya pada Anugerah Pesona Desa Wisata Sumsel 2025 sekaligus Launching Calendar of Event yang digelar di Ballroom Hotel Aryaduta Palembang, Selasa (18/11/2025).

 

Dalam acara tersebut, Herman Deru menyampaikan apresiasi besar kepada seluruh pihak yang telah berperan dalam mengembangkan desa wisata—mulai dari pemerintah provinsi, kabupaten/kota, hingga komunitas dan masyarakat lokal.

Menurutnya, kegiatan penghargaan desa wisata bukan sekadar acara seremonial, melainkan momentum penting untuk memacu kreativitas desa dalam menciptakan daya tarik wisata baru.

“Acara ini memiliki makna besar. Saya hadir untuk memberikan apresiasi kepada semua pihak yang sudah bekerja keras,” ujar Herman Deru.

Gubernur juga memberikan penghormatan khusus kepada pegiat desa wisata yang mampu melaju meski terbatas infrastruktur dan akses teknologi.

Gubernur Sumsel Herman Deru mendorong inovasi desa wisata melalui Anugerah Pesona Desa Wisata Sumsel 2025. Acara ini menampilkan kreativitas desa, meluncurkan 200 event wisata, dan memperkuat promosi pariwisata Sumatera Selatan.

Ia menilai, kemampuan desa mengemas potensi alam, budaya, dan kearifan lokal menjadi destinasi wisata merupakan capaian luar biasa yang layak diapresiasi.

 

Melalui kompetisi desa wisata tahun ini, ia berharap muncul lebih banyak inovasi yang mampu menambah ragam destinasi wisata Sumsel. Meski piala yang diberikan sederhana, ia menegaskan bahwa makna penghargaan tersebut sangat besar sebagai simbol karya dan dedikasi desa.

 

Dalam sambutannya, Herman Deru juga menyinggung keberhasilan Sriwijaya Ranau Gran Fondo (SRGF) di OKU Selatan yang dinilai sebagai bukti kuat bahwa kolaborasi antara alam, budaya, dan masyarakat mampu menghasilkan daya tarik wisata besar. Ia mendorong desa wisata meniru model kesuksesan tersebut.

 

Gubernur mengingatkan bahwa kekayaan alam tidak otomatis memberi manfaat jika tidak dikelola secara kreatif. Desa wisata yang menjadi pemenang pun diminta menjaga prestasi dengan inovasi berkelanjutan dan pelayanan berkualitas.

“Setelah terkenal, tugas berikutnya adalah mempertahankan ketenarannya. Caranya hanya satu: terus berinovasi,” pesannya.

 

Menurutnya, penghargaan desa wisata berfungsi ganda: apresiasi sekaligus promosi efektif yang mampu meningkatkan kunjungan wisatawan jika dimanfaatkan dengan tepat.

 

14 Desa Wisata Masuk Penilaian

Kadispudpar Sumsel Pandji Tjahjanto menjelaskan bahwa tahun ini terdapat 14 desa wisata yang dinilai dalam berbagai kategori, seperti:

  • Homestay
  • Kelembagaan
  • Souvenir
  • Utility
  • Daya tarik pengunjung

Pada kesempatan yang sama, turut diluncurkan 200 Calendar of Event (CoE) nasional dan internasional dari 17 kabupaten/kota se-Sumsel sebagai peta kegiatan wisata sepanjang 2025.

 

Beberapa desa yang keluar sebagai juara—seperti Desa Burai dan Desa Wisata Gunung Dempo—diumumkan secara terbuka sebagai bentuk transparansi dan penghargaan atas kerja keras setiap desa dalam menghadirkan pengalaman wisata terbaik.

(*Arsa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *